Jumat, 21 November 2014

Bahasa Assembly dan Bahasa Mesin

Bahasa Mesin
Setiap jenis CPU memiliki bahasa mesin-nya masing-masing. Instruksi bahasa mesin dinyatakan dalam bilangan numeric (Binari) yang tersimpan sebagai byte dimemori. Masing-masing instruksi memiliki kode numerik yang unik yang disebut sebagai “operation code” atau “opcode”. Setiap perintah diawali dengan suatu opcode dan dapat diikuti oleh data.
Bahasa Assembly
Karena Bahasa Mesin sangat rumit untuk diprogram secara langsung (karena berupa bilangan numeric), sehingga dibuat suatu symbol pelambang (mnemonic) untuk mewakili masing-masing instruksi tersebut yang lebih mudah diingat dan dibaca oleh manusia (bayangkan apakah anda lebih mudah mengingat nama teman anda atau nomor telepon rumahnya?).
Apa itu Assembler
bahasa Assembly menggunakan mnemonic sebagai penganti bagi instruksi bahasa Mesin, sehingga program yang ditulis dalam bahasa Assembly tidak dapat secara langsung dieksekusi oleh CPU. Dalam hal ini Assembler berperan untuk menterjemahkan mnemonic tersebut menjadi bahasa Mesin yang dapat dieksekusi oleh CPU. Untuk melakukan assembler dapat menggunakan programDEBUG.EXE maupu berbagai aplikasi compiler seperti TASM, MASM, NASM, FASM maupun emulator8086.
Apa itu disassembler
Jika proses Assembler menterjemahkan program yang ditulis dengan bahasa Assembly menjadi bahasa mesin, maka proses disassembler adalah mengembalikan suatu binary program menjadi (mnemonic) bahasa Assembly. Tujuan dari disassembler adalah untuk keperluaan reversed engineering, dimana kita mempelajari maupun memperbaiki suatu software tanpa memiliki source code, misalnya untuk mempelajari teknik penyerangan suatu program malware untuk dibuat anti malwarenya, ataupun memeriksa kemungkinan suatu program terdapat payload.
Mengapa belajar Assembly
Assembly biasanya digunakan untuk kegiatan penting tertentu. Mengapa? Karena lebih mudah memprogram dengan menggunakan bahasa tingkat tinggi dari pada menggunakan assembly. Pemakaian assembly akan mengakibatkan program sulit untuk dialihkan ke platform yang berbeda (ingat bahwa masing-masing CPU memiliki bahasa Mesin yang berbeda), dan berikut ini adalah alasan mengapa anda mempelajari bahasa Assembly :
1. Program yang ditulis dengan assembly akan lebih cepat dan lebih kecil dibandingkan dengan kode yang dihasilkan dengan menggunakan compiler.
2. Assembly memungkinkan akses langsung ke fasilitas system hardware yang mungkin tidak dapat dilakukan dengan menggunakan bahasa tingkat tinggi (membaca/menulis data langsung ke sector, memformat harddisk).
3. Mempelajari assembly akan membantu pengertian yang lebih mendalam bagaimana computer bekerja.
4. Mempelajari pemrograman assembly akan membantu pengertian yang lebih baik tentang bagaimana compiler dan bahasa tingkat tinggi seperti C bekerja.
5. Dengan mengerti bahasa Assembly kamu dapat melakukan proses disassembly untuk menganalisa program tertentu.

Multiplekser dan Demultiplekser

Multiplekser dan Demultiplekser

Multiplekser atau disingkat MUX adalah alat atau komponen elektronika yang bisa memilih input (masukan) yang akan diteruskan ke bagian output (keluaran). Multiplekser adalah suatu rangkaian yang berfungsi sebagai pemilih sinyal. Sejumlah sinyal masukan diberikan ke multiplekser dan multiplekser ini dengan bantuan sinyal pengendali memilih beberapa sinyal yang jumlah masukannya lebuh kecil dari masukannya untuk kemudian disalurkan. Pada dasarnya multiplekser ini berfungsi sebagai pemilih. Suatu multiplekser digital adalah suatu rangkaian yang memilih data dari 2n masukan dan mengarahkannya menuju sebuah keluaran tunggal. Pemilihan jalur pemindahan masukan ke keluaran itu diatur oleh suatu himpunan pemilih masukan. Multiplekser adalah suatu piranti elektronik yang berfungsi seperti sakelar putar yang sangat cepat.4 Dalam arti lain mengandung arti suatu rangkaian logika yang dapat menerima beberapa saluran data input yang terdiri dari satu bit atau lebih secara paralel dan pada outputnya hanya dilewatkan salah satu data saja yang terpilih. Saluran data input ini dikontrol oleh beberapa saluran kontrol yang sering disebut sebagai ssaluran pemilih. Jumlah saluran kontol berkaitan erat dengan jumlah saluran data input yangakan dikontrol. Moltiplekser banyak sekali jenisnya. Pada penelitian multiplekser yang akan dibahas adalah multiplekser 74LS147. miltiplekser ini merupakan multiplekser 9 line ke 4 line. Mempunyai 16 pin, terdiri dari 9 buah pin input dan 4 buah pin output, 2 buah pin catu daya dan satu buah Pemilihan input mana yang dipilih akan ditentukan oleh signal yang ada di bagian kontrol (kendali) Select.
Skema Multiplexer 2 input-ke-1 output 

Demultiplekser 
Komponen yang berfungsi kebalikan dari MUX ini disebut Demultiplekser (DEMUX). Pada DEMUX, jumlah masukannya hanya satu, tetapi bagian keluarannya banyak. Demultiplexer adalah kebalikan dari multiplexer, rangkaian ini menerima informasi dari beberapa saluran dan membagikannya ke tujuan yang lebih banyak. Peralatan demultiplexer dan multiplexer bila digunakan bersama-sama dalam suatu sistam yang ingin melipat gandakan saluran data, mengirimkannya melalui suatu saluran, dan mengubahnya kembali menjadi bentuk data aslinya pada ujung penerima untuk kembali diproses. Demultiplexer adalah suatu transmisi yang dapat mentransmisikan daya masukan yang datang pada sebuah kawat tunggal pada salah satu dari beberapa jalur keluaran. Demultipexer merupakan suatu proses kebalikan dari multiplexer. Demultiplexer berfungsi mangambil satu dari saluran input atau lebih dan mendistribusikannya ke beberapa saluran output. Signal pada bagian input ini akan disalurkan ke bagian output (channel) yang mana tergantung dari kendali pada bagian SELECTnya. 


referensi

Scrum

Scrum
Scrum adalah iteratif dan pengembangan perangkat lunak kerangka kerja tambahan tangkas untuk proyek-proyek perangkat lunak dan mengelola produk atau pengembangan aplikasi. Fokusnya adalah pada "strategi, pengembangan produk fleksibel holistik di mana tim pengembangan bekerja sebagai sebuah unit untuk mencapai tujuan bersama" sebagai lawan dari "pendekatan tradisional, berurutan".
     
             Sejarah
Scrum pertama kali didefinisikan sebagai "strategi, pengembangan produk fleksibel holistik di mana tim pengembangan bekerja sebagai sebuah unit untuk mencapai tujuan bersama" sebagai lawan dari "pendekatan tradisional, sekuensial" pada tahun 1986 oleh Hirotaka Takeuchi dan Ikujiro Nonaka dalam "New New Produk Game Development ".
Hirotaka Takeuchi dan Ikujiro Nonaka kemudian berpendapat dalam "Perusahaan Pengetahuan Menciptakan" baik oleh Ikujiro Nonaka dan Hirotaka Takeuchi bahwa itu adalah bentuk "penciptaan pengetahuan organisasi, terutama baik di membawa tentang inovasi terus menerus, bertahap dan spiral".
Para penulis menggambarkan pendekatan baru untuk pengembangan produk komersial yang akan meningkatkan kecepatan dan fleksibilitas, berdasarkan studi kasus dari perusahaan-perusahaan manufaktur di industri otomotif, mesin fotokopi dan printer. Mereka menyebut holistik atau pendekatan rugby, karena seluruh proses dilakukan oleh satu tim lintas-fungsional di fase tumpang tindih beberapa, di mana tim "mencoba untuk pergi jarak sebagai satu unit, melewati bola bolak-balik".
Dalam rugby, sebuah scrum mengacu pada cara restart permainan setelah pelanggaran kecil. Pada awal 1990-an, Ken Schwaber digunakan apa yang akan menjadi Scrum di perusahaan itu, Metode Pengembangan Lanjutan, dan Jeff Sutherland, dengan John Scumniotales dan Jeff McKenna, mengembangkan pendekatan yang serupa di Perusahaan Easel, dan adalah yang pertama untuk menyebutnya menggunakan single Kata Scrum.
Pada tahun 1995, Sutherland dan Schwaber bersama-sama mempresentasikan sebuah makalah yang menjelaskan metodologi Scrum di Desain Obyek Bisnis dan Lokakarya Implementasi diselenggarakan sebagai bagian dari Berorientasi Objek Sistem Pemrograman,, Bahasa & Aplikasi '95 (OOPSLA '95) di Austin, Texas, pertama publik presentasi. Schwaber dan Sutherland berkolaborasi selama tahun berikutnya untuk menggabungkan tulisan-tulisan di atas, pengalaman mereka, dan industri praktek terbaik ke dalam apa yang sekarang dikenal sebagai Scrum.
Pada tahun 2001, Schwaber bekerja dengan Mike Beedle untuk menggambarkan metode dalam buku Pengembangan Perangkat Lunak Agile dengan Scrum.
Pendekatan untuk perencanaan dan pengelolaan proyek adalah dengan membawa pengambilan keputusan wewenang kepada tingkat sifat operasi dan kepastian.
Meskipun kata tersebut tidak akronim, beberapa perusahaan melaksanakan proses telah dikenal untuk mengejanya dengan huruf kapital sebagai scrum. Hal ini mungkin karena salah satu dari awal tulisan Ken Schwaber, yang dikapitalisasi scrum dalam judul.

karakteristik
-          ukuran tim yang kecil melancarkan komunikasi, mengurangi biaya, dan memberdayakan satu sama lain
-          proses dapat beradaptasi terhadap perubahan teknis dan bisnis
-          proses menghasilkan beberapa software increment
-          pembangunan dan orang yang membangun dibagi dalam tim yang kecil
-          dokumentasi dan pengujian terus menerus dilakukan setelah software dibangun
-          proses scrum mampu menyatakan bahwa produk selesai kapanpun diperlukan

Scrum memiliki aktifitas yang meliputi
1). Backlog
Backlog adalah daftar kebutuhan yang jadi prioritas klien, dan daftar yang dibuat dapat bertambah
2). Sprints
Aktifitas Sprints merupakanunit pekerjaan yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan yang ditetapkan dalam backlog sesuai dengan waktu yang ditetapkan dalam time-box (biasanya 30hari). Selama proses ini berlangsung backlog tidak ada penambahan.
3). Scrum Meetings
Aktifitas Scrum Meeting merupakan pertemuan yang rutin dilakukan perhari untuk evaluasi apa yang dikerjakan, hambatan yang ada, dan target penyelesaian untuk bahan meeting selanjutnya.
4). Demo
Aktifitas Demo adalah penyerahan software increment ke klien didemonstrasikan dan dievaluasi oleh klien.

      kekurangan dan kelebihan
1). Kelebihan
-          Keperluan berubah dengan cepat
-          Tim berukuran kecil sehingga melancarkan komunikasi, mengurangi biaya dan memberdayakan satu sama lain
-          Pekerjaan terbagi-bagi sehingga dapat diselesaikan dengan cepat
-          Dokumentasi dan pengujian terus menerus dilakukan setelah software dibangun
-          Proses Scrum mampu menyatakan bahwa produk selesai kapanpun diperlukan
2). Kekurangan
Developer harus selalu siap dengan perubahan karena perubahan akan selalu diterima.
referensi

Prosesor (CPU), GPU, Memory dan RAM

     Perangkat komputer, smartphone, laptop, tablet dan perangkat lain yang berbasis komputer akan menggunakan paling tidak; prosesor (CPU), memori storage (ruang penyimpanan data) dan RAM, untuk menjalankan sebuah OS yang bertujuan memberikan performa/kinerja antar muka untuk pengguna yang lebih baik dan lebih cepat. Sementara GPU adalah opsi tersendiri, lebih pada pengguna yang membutuhkan aplikasi grafis yang tinggi.
     GPU pada komputer rakitan sering dikenal dengan VGA Card, dengan pembelian terpisah. Sementara perangkat portabel umumnya sudah dalam satu paket ketika membeli. Dan “Chipset” atau SoC (system on chip) berisi gabungan dari CPU dan GPU yang biasanya terdapat pada Smartphone dan Tablet. Contoh SoC; Qualcom Snapdragon, MediaTek, Exynoss, Nvidia Tegra dan banyak lainnya.

CPU (Central Prosessing Unit)

     CPU atau Processor bertindak sebagai otak dari perangkat dan mengelola tugas-tugas seperti membuka sebuah aplikasi. Lebih banyak jumlah core memungkinkan lebih lancar dalam menjalankan beberapa tugas/ aplikasi seperti memainkan film dan browsing.
     Dalam menjalankan tugas, CPU identik dengan kecepatan. Sebelumnya hanya terdapat satu inti (single-core) dengan kecepatan clock tertentu 1.7 Ghz, 2.5 GHz, 3 GHz, dll. Hingga perkembangan teknologi membuat perusahaan elektronik menciptakan beberapa jenis CPU yang terdapat pada laptop, smartphone maupun tablet, yaitu; Dual Core, Quad Core dan Octa Core. Sekarang, vendor-vendor komputer dan elektronik banyak menggunakan Quad-core yang terbukti cepat dan lebih populer, sementara beberapa lagi menggunakan Octa-core yang mereka klaim lebih cepat. Tahun 2015 bakan menjadi milik Quad-core dan Octa-core, dan ini akan semakin semakin banyak digunakan untuk produk-produk komputer maupun gadget, semantara dual-core, selamat tinggal!
     Mana yang lebih cepat? 2 inti, 4 inti atau 8 inti? Menggunakan prosesor multi-core, pada dasarnya adalah memasukkan dua atau lebih prosesor individu ke dalam satu sirkuit terpadu. Idealnya, prosesor dual core akan hampir dua kali lebih kuat daripada prosesor single core. Dalam prakteknya, kinerja keuntungan jauh lebih kecil, hanya sekitar 50% disebabkan karena algoritma dan implementasi dari perangkat lunak yang tidak sempurna. Pun demikian semakin banyak core maka akan semakin cepat kinerja nya.
     Chip multi-core memungkinkan kinerja yang lebih tinggi pada energi yang lebih rendah. Ini bisa menjadi faktor besar dalam perangkat mobile yang beroperasi pada baterai. Karena setiap inti dalam multi-core umumnya lebih hemat energi, chip menjadi lebih efisien daripada memiliki inti monolitik tunggal yang besar. Hal ini memungkinkan kinerja yang lebih tinggi dengan lebih sedikit energi.
     Kinerja pengolahan komputer meningkat diasumsikan dengan meningkatkan beban kerja yang dapat ditangani. Ini berarti bahwa prosesor sekarang dapat menangani berbagai acara asynchronous, interupsi, dll yang dapat mengambil “jalan pintas” atau TOL langsung ke CPU.
     Dengan banyak core, bisa Anda artikan secara hemat “berbagi tugas” walaupun ada beberapa yang memang dijalankan secara berbarengan. Tentu spesifikasi berapa GHz kecepatan clock-nya perlu dilihat juga.

GPU (Graphic Prosessing Unit)

     Sesuai namanya, komponen ini untuk menangani bagian grafis yang identik dengan gambar dan video. GPU untuk perangkat komputer rakitan dan laptop dikenal dengan VGA, VGA-card. Sebutan-sebutan itu pada akhirnya akan melekat walaupun makna sebenarnya berbeda.
     Prosesor grafis memungkinkan kelancaran proses 3D game & video HD. Karena dengan adanya GPU, mereka akan berbagi beban prosesor dan dengan demikian menghemat masa pakai baterai.
     Pada tips pemilihan laptop gaming, akan sangat bagus untuk memprioritaskan pada spesifikasi dari VGA yang digunakan. Bahkan VGA lebih mahal dari CPU ataupun motherboardnya.
     Pada perangkat portabel smartphone dan tablet, antara CPU dan GPU sudah berada dalam satu paket chip yang disebut SoC (system on chip).

Memory & RAM (Random Acces Memory)

     Untuk mengakses data (sistem operasi, program, aplikasi dan lain-lain) yang ada di tempat penyimpanan (storage, memory, HDD, SSD dll.) diperlukan spesifikasi dari kecepatan RAM-nya.
     Kecepatan RAM yang lebih tinggi akan lebih cepat dan berjalan mulus untuk membuka beberapa aplikasi secara bersamaan (multi-tasking).
     Memory/Storage di komputer menggunakan tipe HDD dan SSD (flash memory). HDD bekerja dengan sistem putaran mekanis, sehingga lebih lambat dibandingkan dengan SSD.
     Pada smartphone semua sudah menggunakan flash memory. Kapasitas memori yang lebih besar memungkinkan memiliki aplikasi lebih, serta kemampuan untuk menyimpan lagu, gambar, video, dll.
     Bukan berarti semakin besar penyimpanan akan semakin cepat, ada minimum persyaratan untuk kebutuhan cache. Berapa KB, MB atau GB tergantung besarnya data yang disimpan. Ini tidaklah besar hingga gigabyte (GB).
     Ketika prosesor membutuhkan suatu data, pertama-tama ia akan mencarinya pada cache. Jika data ditemukan, prosesor akan langsung membacanya dengan delay yang sangat kecil. Tetapi jika data yang dicari tidak ditemukan, prosesor akan mencarinya pada RAM.
     Pada umumnya, cache dapat menyediakan data yang dibutuhkan oleh prosesor sehingga pengaruh kerja RAM yang lambat dapat dikurangi, dan kerja prosesor menjadi lebih efisien. Selain itu kapasitas memori cache yang semakin besar juga akan meningkatkan kecepatan kerja sistem operasi komputer secara keseluruhan.
Kesimpulan:
Performa/Kinerja dari perangkat komputer, laptop, smartphone dan tablet sangat dipengaruhi oleh empat komponen ini; CPU, GPU, RAM dan Memory (penyimpanan).

versi-versi Gorilla glass

Teknologi Corning Gorilla Glass 


1. Corning Gorilla Glass 1

referensi
Teknologi desain untuk Gorilla Glass versi pertama bertujuan melindungi layar dari gangguan luar seperti goresan dan ketika peralatan terjatuh. Gorilla Glass 1 sudah meluncurkan ukuran yang terbilang tipis, yaitu berkisar antara 0,5 mm hingga 2 mm. Dengan ukuran setipis itu, faktanya Gorilla Glass tidak akan mengurangi respon sensitif pada layar sentuh. Keunggulan lain dari Gorilla Glass yaitu bahannya mudah dibersihkan. Bahan yang dipakai termasuk bahan ramah lingkungan dan tidak berbahaya.
Namun keunggulan tersebut bukan berarti Gorilla Glass tidak bisa pecah. Tentu saja ketika Anda memukul layar dengan palu :-) alias Anda perlakukan dengan kasar, jelas layar bisa pecah. Jadi, pada intinya Gorilla Glass lebih cenderung memberi rasa aman pada penggunaan sehari-hari, terlebih ketika tidak sengaja tergores dengan benda tajam ataupun terjatuh dan layar bergesekan dengan kerikil, batu atau media keras lainnya.

2. Corning Gorilla Glass 2

Dibandingkan versi pertama, Corning Gorilla Glass 2 mengalami pengurangan ketebalan sebesar 20 persen, namun tetap mempertahankan ketahanan. Dengan demikian, Gorilla Glass tidak menghambat teknologi bagi perancang untuk membuat laptop, smartphone maupun tablet dengan desain tipis dengan sensifitas layar sentuh yang lebih baik tanpa perlu khawatir akan mengurangi kualitasnya.
Saat diuji langsung dengan menggunakan alat khusus ternyata Gorilla Glass 2 dapat menahan tekanan sampai 120 pound (54.43 kg) tanpa sedikit pun mengalami kerusakan. Dengan adanya teknologi Gorilla Glass 2 yang lebih tipis, vendor smartphone dapat leluasa mendesain perangkatnya menjadi lebih tipis lagi.

3. Corning Gorilla Glass 3

Teknologi Gorilla Glass 3 menghadirkan spesifikasi yang jauh lebih kuat hingga 3 kali lipat dibandingkan dengan Gorilla Glass 2. Dan seumpama saja goresan tetap terjadi, khusus pengguna Gorilla Glass 3, goresan terlihat lebih halus sampai dengan 40% dibanding generasi sebelumnya, sehingga tidak begitu kelihatan.
Disitus resminya, Corning membubuhkan fitur terbaru di Gorilla Glass 3 dengan sebutan Never Damage Resistance. Fitur ini memungkinan layar smartphone, tablet maupun laptop tetap mulus dan tetap utuh mesti terjatuh sekalipun. Meskipun akhirnya tergores, Corning mengklaim hanya 40 persen saja yang terlihat mata telanjang.

Kamis, 20 November 2014

Pemanfaatan Bahasa Indonesia

Wacana Ilmiah 

     Merupakan sebuah tulisan yang berisi argumentasi penalaran keilmuan, yang dikomunikasikan lewat bahasan tulis yang formal dengan sistematis-metodis dan sintesis analitis.
     Pemanfaatan wacana ini dapat membantu pembacannya menerima informasi dengan suguhan yang telah disediakan secara formal.wacana ilmiah memiliki aturan baku dan sejumlah persyaratan khusus yang menyangkut metode dan penggunaan bahasa. Contoh: makalah, laporan tesis, skripsi, dan disertasi.

Contoh Wacana Ilmiah : 

Dampak Globalisasi terhadap Pendidikan

PENDAHULUAN

     Globalisasi adalah suatu proses tatanan masyarakat yang mendunia dan tidak mengenal batas wilayah. Globalisasi pada hakikatnya adalah suatu proses dari gagasan yang dimunculkan, kemudian ditawarkan untuk diikuti oleh bangsa lain yang akhirnya sampai pada suatu titik kesepakatan bersama dan menjadi pedoman bersama bagi bangsa-bangsa di seluruh dunia (Edison A. Jamli, 2005). Proses globalisasi berlangsung melalui dua dimensi, yaitu dimensi ruang dan waktu. Globalisasi berlangsung di semua bidang kehidupan seperti bidang ideologi, politik, ekonomi, dan terutama pada bidang pendidikan. Teknologi informasi dan komunikasi adalah faktor pendukung utama dalam globalisasi. Dewasa ini, teknologi informasi dan komunikasi berkembang pesat dengan berbagai bentuk dan kepentingan dapat tersebar luas ke seluruh dunia. Oleh karena itu globalisasi tidak dapat dihindari kehadirannya, terutama dalam bidang pendidikan.
      Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang disertai dengan semakin kencangnya arus globalisasi dunia membawa dampak tersendiri bagi dunia pendidikan. Banyak sekolah di indonesia dalam beberapa tahun belakangan ini mulai melakukan globalisasi dalam sistem pendidikan internal sekolah. Hal ini terlihat pada sekolah – sekolah yang dikenal dengan billingual school, dengan diterapkannya bahasa asing seperti bahasa Inggris dan bahasa Mandarin sebagai mata ajar wajib sekolah. Selain itu berbagai jenjang pendidikan mulai dari sekolah menengah hingga perguruan tinggi baik negeri maupun swasta yang membuka program kelas internasional. Globalisasi pendidikan dilakukan untuk menjawab kebutuhan pasar akan tenaga kerja berkualitas yang semakin ketat. Dengan globalisasi pendidikan diharapkan tenaga kerja Indonesia dapat bersaing di pasar dunia. Apalagi dengan akan diterapkannya perdagangan bebas, misalnya dalam lingkup negara-negara ASEAN, mau tidak mau dunia pendidikan di Indonesia harus menghasilkan lulusan yang siap kerja agar tidak menjadi “budak” di negeri sendiri.
    `   Persaingan untuk menciptakan negara yang kuat terutama di bidang ekonomi, sehingga dapat masuk dalam jajaran raksasa ekonomi dunia tentu saja sangat membutuhkan kombinasi antara kemampuan otak yang mumpuni disertai dengan keterampilan daya cipta yang tinggi. Salah satu kuncinya adalah globalisasi pendidikan yang dipadukan dengan kekayaan budaya bangsa Indonesia. Selain itu hendaknya peningkatan kualitas pendidikan hendaknya selaras dengan kondisi masyarakat Indonesia saat ini. Tidak dapat kita pungkiri bahwa masih banyak masyarakat Indonesia yang berada di bawah garis kemiskinan. Dalam hal ini, untuk dapat menikmati pendidikan dengan kualitas yang baik tadi tentu saja memerlukan biaya yang cukup besar. Tentu saja hal ini menjadi salah satu penyebab globalisasi pendidikan belum dirasakan oleh semua kalangan masyarakat. Sebagai contoh untuk dapat menikmati program kelas Internasional di perguruan tinggi terkemuka di tanah air diperlukan dana lebih dari 50 juta. Alhasil hal tersebut hanya dapat dinikmati golongan kelas atas yang mapan. Dengan kata lain yang maju semakin maju, dan golongan yang terpinggirkan akan semakin terpinggirkan dan tenggelam dalam arus globalisasi yang semakin kencang yang dapat menyeret mereka dalam jurang kemiskinan. Masyarakat kelas atas menyekolahkan anaknya di sekolah – sekolah mewah di saat masyarakat golongan ekonomi lemah harus bersusah payah bahkan untuk sekedar menyekolahkan anak mereka di sekolah biasa. Ketimpangan ini dapat memicu kecemburuan yang berpotensi menjadi konflik sosial. Peningkatan kualitas pendidikan yang sudah tercapai akan sia-sia jika gejolak sosial dalam masyarakat akibat ketimpangan karena kemiskinan dan ketidakadilan tidak diredam dari sekarang.



Wacana Semi Ilmiah 

     Wacana Semi ilmiah adalah suatu penulisan yang tidak terikat Bahasa Indonesia baku lisan, sehingga berkemungkinan besar terjadinya penghilangan kalimat. Tapi tidak mengurangi ciri bakunya, namun pemilihan kata dan bentuk kata beserta kelengkapan unsur-unsur di didalam struktur kalimat mempengaruhi dalam memahami makna gagasan. Contoh dari wacana semi ilmiah berupa aritkel, editorial.

Contoh Wacana semi ilmiah dari suatu editorial :

Ide Susi tenggelamkan kapal pencuri ternyata Wajib 

TEMPO.CO, Jakarta : Mantan Direktur Jenderal Pengawasan dan Pengendalian Sumber Daya Kelautan dan Perikana, Adji Sularso, setuju dengan ide penenggalaman kapal asing pencuri ikan. Malah, ia menilai, langkah itu tepat dan wajib dilakukan pemerintah.

"Berdasarkan Pasal 69 UU Perikanan Nomor 45 Tahun 2009, dalam kondisi tertentu diperbolehkan memusnahkan kapal asing ilegal apabila ditemukan bukti awal yang kuat, " kata dia kepada Tempo, Kamis , 20 November 2014 . Penenggelaman kapal itu merupakan ide menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.

Menurut Adji, penenggelaman kapal pencuri seharusnya dilakukan sejak dulu. Kini, tampak luar biasa karena jarang dilakukan. Ia menyebutkan, tak cuma di Indonesia, Australia pun melakukan hal serupa. Kapal-kapal nelayan Indonesia yang tertangkap melintas batas regional, dibakar. Pemerintah Indonesia tak pernah memperotes. "Sepanjang anak buak kapal (ABK) selamat, tak akan diperoter."

Kapal-kapal nelayan yang dimusnahkan tersebut memang tak terdaftar alias bodong. Berdasarkan Hukum Laut Internasional --yang diatur dalam Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Kelautan-- penangkapan hanya dapat dilakukan terhadap kapal yang memiliki izin. Antar kedua negara pun harus ada perjanjian bilateral tentang teritori laut.

TNI, menurut Adjie, memiliki kedaulatan penuh untuk menindak tegas kapal-kapal pelintas tak berizin. Menurut dia, dengan anggaran tahun 2014-2019 yang hampir mencapai Rp 1 triliun dan armada kapal hampir 200 unit, mestinya tak ada kendala. "Hanya tinggal kemauan saja."

Wacana Non Ilmiah

Wacana non ilmiah merupakan karangan yang menyajikan fakta pribadi tentang pengetahuan dan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari. Ciri-Ciri karangan non ilmiah:

a. Ditulis berdasarkan fakta pribadi
b. Fakta yang disimpulkan subyektif.
c. Gaya bahasa konotatif dan populer.
d. tidak memuat hipotesis.
e. Penyajian dibarengi dengan sejarah.
f. Bersifat imajinatif.
g. Situasi di dramatisir
h. Bersifat persuasif.

Contoh dari wacana ilmiah merupaka Dongeng, cerpen, novel, drama, dan roman. Berikut merupakan contoh wacana non-ilmiah yaitu cerpen.


Bias Asa Nadia

Melelahkan. Sudah lama aku tidak beres-beres kamar tidur. Akhirnya setelah melewati bulan-bulan yang sibuk aku bisa menikmati sejenak hari libur. Setelah dua hari kemarin dihabiskan berlibur bersama teman-teman sekantor, kini aku hanya ingin di rumah dan di rumah. Tidur sepuasnya sesekali memanjakan diri.
Pandanganku tertumbuk pada sebuah kotak kaleng biskuit segi empat yang selalu kusimpan di rak lemari dekat laci tempat menyimpan perhiasan dan surat-surat berharga seperti ijazah, piagam-piagam penghargaan, atau sertifikat-sertifikat penting lainya.
Rasa perih tiba-tiba menghujam hati tiap melihat kotak kenangan itu. Ya kotak yang menyimpan sejuta kenangan tentang cinta, tentang perasaaan, tentang persahabatan, tentang seorang kekasih hati, dan tentang sebuah perpisahan. Ingatanku dibawanya melayang mengingat kisah jalinan cinta pertamaku denganya delapan tahun silam.
Waktu itu kami masih sama-sama duduk di bangku SMP. Aku dan dia selalu satu kelas sejak masih TK karena rumah kami hanya terpisah beberapa rumah. Kami biasa berangkat dan pulang sekolah bersama berjalan kaki. Ya berjalan kaki bersama beberapa anak sebaya kami karena sekolah kami hanya beberapa blok dari komplek perumahan.
Aldi Yoga Pratama. Dialah cinta pertamaku. Sosok yang ideal bagiku. Sejak masih di sekolah dasar dia sudah menunjukkan diri sebagai siswa yang berprestasi. Dia bukan anak nakal karena ayahnya adalah seorang da’i. Aku pun dan belasan anak-anak komplek lainya juga belajar agama dari beliau di TPA.
Dia sudah kuanggap bak superhero karena beberapa kali ia sampai berantem dengan anak-anak jalanan yang menggangguku. Puncak kebahagiaanku adalah ketika Aldi menyatakan perasaanya padaku di bangku taman komplek perumahan tempat tinggal kami.
Waktu itu aku masih begitu lugu dan masih belum mengerti apa-apa tentang cinta. Maka ketika itu aku dengan senang hati mengiyakan permintaanya padaku untuk jadi pacarnya karena memang aku juga memilik perasaan yang sama. Dan dapat ditebak. Hari-hari setelah itu adalah hari-hari yang membahagiakan untukku.
Tiada hari tanpa memikirkanya. Namun bukan berarti membuatku tak enak makan dan tidur pun tak nyenyak. Bahkan sebaliknya, setelah kami mengikrarkan diri menjadi sepasang dua sejoli semangat dan gelora hidupku kian membara.
Hal yang aku nantikan sejak lama meskipun aku sendiri juga tak tahu kapan perasaan cinta itu ada. Mungkin benar kata pepatah bahwa “alah bisa karena terbiasa” begitu pun dengan perasasn cinta. Mungkin ia tumbuh karena faktor kebersamaan kami sebagai sahabat dan karena faktor kedekatan keluarga kami.
Hal yang tak pernah bisa kita tolak adalah perpisahan. Begitupun dengan hubungan kami. Saat kenaikan kelas tiga aku harus menerima kenyataan pahit. Aldi dan keluarganya pindah ke Magelang setelah ayahnya pensiun dari masa jabatanya.
“Nadia… sebenarnya kakak juga gak mau pisah sama adek tapi kakak juga gak mungkin tinggal jauh dari keluarga. Jika kita berjodoh kakak yakin suatu saat kita pasti akan bertemu.”
Saat itu aku hanya meneteskan air mata ketika mendiskusikan masalah kelanjutan hubungan kami. Di hari terakhirnya saat ia berpamitan padaku, aku hanya mampu menahan kesedihan yang teramat dalam. Seolah aku merasa tak akan pernah bertemu lagi. Dia memberiku sebuah diary dan aku pun memberinya hal yang sama. Buku diary itu berisi catatan-catatan perasaan kami.
Dan diary itu masih kusimpan rapi bersama beberapa surat-surat cintanya, dan hadiah-hadiah pernak-pernik lucu tokoh-tokoh kartun favoritku setiap hari ulang tahunku darinya.
Aku kembali meneteskan air mata. Andai waktu bisa diputar kembali aku menginginkan kebersamaan itu lagi.
Jakarta, 9 September 2008
Semburat merah jingga mulai terbias di cakrawala senja. Setiap habis pulang kerja aku selalu menyempatkan merawat bunga-bunga anggrek kesayanganku yang tengah berbunga dengan cantiknya. Capek dan penat setelah seharian bekerja di kantor serasa hilang.
Bi Ijah pembantu di rumah kami tergopoh-gopoh menghampiriku di kebun belakang.
“Ada apa mbok…?” Tampak sumringah sekali wajah Bi Ijah yang sudah lima belas tahun lebih bekerja di rumah kami. “Itu non ada nak Aldi dan keluarganya datang.”
Aku kaget bukan main. Ini mimpi ataukah nyata? Benarkah dia datang kembali untukku? Aku mengikuti langkah bi Ijah menuju ruang tamu. Seketika aku seolah tak percaya bisa melihat kembali orang yang sangat kucintai dulu.
“Kak Aldi…”
Bintang-bintang bertaburan di langit malam menemani sang rembulan yang tersenyum menyapa.
Aku berjalan berdampingan dengan Najwa Maulida adik perempuanya yang sudah duduk di bangku kuliah menuju ke masjid Al-Hidayah yang tak jauh dari rumah kami. Ayah, Aldi dan Pak Mansyur ayahnya Aldi berjalan di depan kami
Hatiku bergetar ketika ia mengumandangkan azanisya’ di masjid yang tak jauh dari komplek perumahan. Sudah lama aku tak mendengar keindahan suara saat ia melantunkan adzan. Seketika hatiku gerimis dan tak terasa air mataku mengalir perlahan, “Akankah engkau masih mencintaiku Kak?”
Entah mimpi apa semalam karena malam itu aku seolah menjadi wanita paling bahagia sedunia. Kini aku telah resmi mempunyai seorang pendamping hidup yang benar-benar kudambakan. Yah dia datang bersama keluarganya untuk melamarku.
Serasa bagai mimpi tapi ini nyata. Dia kembali untukku. Dia tidak hanya saja masih mencintaiku tapi dia menjadikanku pendamping hidupnya.
“Dek…”
Aku tersenyum ketika ia memanggilku. Entah kenapa saat itu aku berharap kata-kata cinta keluar dari bibirnya. “Sebelum tidur jangan lupa cuci kaki ya!”
Aku pura-pura marah dan mencubit lenganya. “Sakit tahu…”
“Syukurin…!!”
“Kak…”
Aku memberanikan diri memanggilnya ketika ia dan keluarganya hendak pamit untuk kembali ke rumahnya yang dulu. Yang hanya terpisah beberapa rumah dari rumahku. Sebenarnya aku masih ingin mengobrol banyak denganya, tapi ya sudahlah kini penantian panjangku terjawab sudah. Alhamdulillah ya Allah.
Kulihat calon suamiku hanya tersenyum.
Selesai.

Mengenai Bahasa Pemrograman

Bahasa pemrograman (programming language) adalah sebuah instruksi standar untuk memerintah komputer agar mempunyai fungsi tertentu. Bahasa pemrograman ini merupakan suatu himpunan dari aturan sintaks dan semantik yang dipakai untuk mendefinisikan program komputer. Bahasa ini memungkinkan seorang programmer dapat menentukan secara persis data mana yang akan diolah oleh komputer, bagaimana data ini akan disimpan/diteruskan, dan jenis langkah apa secara persis yang akan diambil dalam berbagai situasi.

Fungsi Bahasa Pemrograman
referensi
Fungsi bahasa pemrograman yaitu memerintah komputer untuk mengolah data sesuai dengan alur berpikir yang kita inginkan. Keluaran dari bahasa pemrograman tersebut berupa program/aplikasi. Contohnya adalah program yang digunakan oleh kasir di mal-mal atau swalayan, penggunaan lampu lalu lintas di jalan raya, dll.

Bahasa Pemrograman yang kita kenal ada banyak sekali di belahan dunia, tentang ilmu komputer dan teknologi dewasa ini. Perkembangannya mengikuti tingginya inovasi yang dilakukan dalam dunia teknologi. Contoh bahasa pemrograman yang kita kenal antara lain adalah untuk membuat aplikasi game, antivirus, web, dan teknologi lainnya.

Bahasa pemrograman komputer yang kita kenal antara lain adalah Java, Visual Basic, C++, C, Cobol, PHP, .Net, dan ratusan bahasa lainnya. Namun tentu saja kebutuhan bahasa ini harus disesuaikan dengan fungsi dan perangkat yang menggunakannya.

Namun,secara umum bahasa pemrograman terbagi menjadi 4 kelompok, yaitu :

  1. Object Oriented Language (Visual dBase, Visual FoxPro, Delphi, Visual C)
  2. High Level Language (seperti Pascal dan Basic)
  3. Middle Level Language (seperti bahasa C), dan
  4. Low Level Language (seperti bahasa Assembly)

Port I/O

Pengertian Port I/O

     Port I/O merupakan sebuah port atau tempat dipasangnya connector I/O dimana setiap port I/O dibawah control processor. Port I/O ini sering kita jumpai di bagian motherboard berupa sekumpulan port yang siap dihubungkan ke hardware lain.

Port I/O ini bermacam-macam bentuk dan juga fungsi. Macam- macam port I/O, antara lain:

- Port Parallel
Yaitu port yang mempunyai kemampuan transfer data dengan kecepatan standard parallel port 200 kb/s. Hardware yang dapat digunakan dengan port ini adalah printer, scanner.

-Port Serial (COM1 dan COM2)
yaitu port yang mempunyai kemampuan transfer data dengan kecepatan lebih rendah dibanding jenis port parallel. Kabel connector untuk COM1 adalah 9 pin dan unuk COM2 25 pin.

-Port PS/2
Port ini umumnya digunakan untuk menghubungkan keyboard dan mouse.

-Port USB
USB (Universal Serial Bus)merupakan port serial universal bagi peralatan yang bekerja dengan transmisi data secara serial. contohnya peralatan yang menggunakan USB port adalah flashdisk, keyboard USB, dan hardware lain yang menggunakan USB sebagai konektornya.

-Port VGA
Merupakan port yang langsung berhubungna dengan monitor. Port VGA didapatkan dari pemasangan VGA card.

-Port Audio
Merupakan port yang berhubungan langsung dengan peralatan audio seperti tape, radio, speaker, dan lain-lain.

-Port LAN
Port yang digunakan untuk komunikasi antar komputer, sehingga komputer dapat saling berbagi informasi dengan komputer lainnya.

referensi

Komunikasi Serial

Apa itu Komunikasi Serial ?
     Komunikasi serial adalah komunikasi yang pengiriman datanya per-bit secara berurutan dan bergantian. Komunikasi ini mempunyai suatu kelebihan yaitu hanya membutuhkan satu jalur dan kabel yang sedikit dibandingkan dengan komunikasi paralel. Pada prinsipnya komunikasi serial merupakan komunikasi dimana pengiriman data dilakukan per bit sehingga lebih lambat dibandingkan komunikasi parallel, atau dengan kata lain komunikasi serial merupakan salah satu metode komunikasi data di mana hanya satu bit data yang dikirimkan melalui seuntai kabel pada suatu waktu tertentu. Pada dasarnya komunikasi serial adalah kasus khusus komunikasi paralel dengan nilai n = 1, atau dengan kata lain adalah suatu bentuk komunikasi paralel dengan jumlah kabel hanya satu dan hanya mengirimkan satu bit data secara simultan.Hal ini dapat disandingkan dengan komunikasi paralel yang sesungguhnya di mana n-bit data dikirimkan bersamaan, dengan nilai umumnya 8 ≤ n ≤ 128.

     Komunikasi serial ada dua macam, asynchronous serial dan synchronous serial.Synchronous serial adalah komunikasi dimana hanya ada satu pihak (pengirim atau penerima) yang menghasilkan clock dan mengirimkan clock tersebut bersama-sama dengan data. Contoh pengunaan synchronous serial terdapat pada transmisi data keyboard. Asynchronous serial adalah komunikasi dimana kedua pihak (pengirim dan penerima) masing-masing menghasilkan clock namun hanya data yang ditransmisikan, tanpa clock. Agar data yang dikirim sama dengan data yang diterima, maka kedua frekuensi clock harus sama dan harus terdapat sinkronisasi. Setelah adanya sinkronisasi, pengirim akan mengirimkan datanya sesuai dengan frekuensi clock pengirim dan penerima akan membaca data sesuai dengan frekuensi clock penerima. Contoh penggunaan asynchronous serial adalah pada Universal Asynchronous Receiver Transmitter (UART) yang digunakan pada serial port (COM) komputer.
Antarmuka Kanal serial lebih kompleks/sulit dibandingkan dengan antarmuka melalui
kanal paralel, hal ini disebabkan karena:

1. Dari Segi perangkat keras: adanya proses konversi data pararel menjadi serial atau sebaliknya menggunakan piranti tambahan yang disebut UART (Universal Asynchronous Receiver/Transmitte) dan

2. Dari Segi perangkat lunak: lebih banyak register yang digunakan atau terlibat
Namun di sisi lain antarmuka kanal serial menawarkan berapa kelebihan dibandingkan secara paralel, antara lain:

1. Kabel untuk komunikasi serial bisa lebih panjang dibandingkan dengan paralel; data-data dalam komunikasi serial dikirim-kan untuk logika ‘1’ sebagai tegangan -3 s/d -25 volt dan untuk logika ‘0’ sebagai tegangan +3 s/d +25 volt, dengan demikian tegangan dalam komunikasi serial memiliki ayunan tegangan maksimum 50 volt, sedangkan pada komunikasi paralel hanya 5 volt. Hal ini menyebabkan gangguan pada kabel-kabel panjang lebih mudah diatasi dibandingkan pada parallel.

2. Jumlah kabel serial lebih sedikit; Anda bisa menghubungkan dua perangkat komputer yang berjauhan dengan hanya 3 kabel untuk konfigurasi null modem, yaitu TXD (saluran kirim), RXD(saluran terima) dan Ground, bayangkan jika digunakan teknik paralel akan terdapat 20 – 25 kabel. Namun pada masing-masing komputer dengan komunikasi serial harus dibayar “biaya” antarmuka serial yang agak lebih mahal.

3. Banyaknya piranti saat ini (palmtop, organizer, hand-phone dan lainlain) menggunakan teknologi infra merah untuk komunikasi data, dalam hal ini pengiriman datanya dilakukan secara serial. IrDA-1 (spesifikasi infra merah pertama) mampu mengirimkan data dengan laju 115,2 kbps dan Konsep Komunikasi Serial 2 dibantu dengan piranti UART, hanya panjang pulsa berkurang menjadi 3/16 dari standar RS-232 untuk menghemat daya.

4. Untuk teknologi embedded system, banyak mikrokontroler yang dilengkapi dengan komunikasi serial (baik seri RISC maupun CISC) atau Serial Communication Interface (SCI); dengan adanya SCI yang terpadu pada 1C mikrokontroler akan mengurangi jumlah pin keluaran, sehingga hanya dibutuhkan 2 pin utama TxD dan RxD (di luar acuan ground).

Apa itu LED ?

Pengertian Lampu LED
       Lampu LED atau kepanjangannya Light Emitting Diode adalah suatu lampu indikator dalam perangkat elektronika yang biasanya memiliki fungsi untuk menunjukkan status dari perangkat elektronika tersebut.
Misalnya pada sebuah komputer, terdapat lampu LED power dan LED indikator untuk processor, atau dalam monitor terdapat juga lampu LED power dan power saving.
Lampu LED terbuat dari plastik dan dioda semikonduktor yang dapat menyala apabila dialiri tegangan listrik rendah (sekitar 1.5 volt DC). Bermacam-macam warna dan bentuk dari lampu LED, disesuaikan dengan kebutuhan dan fungsinya.

Fungsi Lampu LED 

     LED (Light Emitting Diode) merupakan sejenis lampu yang akhir-akhir ini muncul dalam kehidupan kita. LED dulu umumnya digunakan pada gadget seperti ponsel atau PDA serta komputer. Sebagai pesaing lampu bohlam dan neon, saat ini aplikasinya mulai meluas dan bahkan bisa kita temukan pada korek api yang kita gunakan, lampu emergency dan sebagainya. Led sebagai model lampu masa depan dianggap dapat menekan pemanasan global karena efisiensinya.
Lampu LED sekarang sudah digunakan untuk:
-          penerangan untuk rumah
-          penerangan untuk jalan
-          lalu lintas
-          advertising
-          interior/eksterior gedung

Cahaya Led

     Kualitas cahayanya memang berbeda dibandingkan dengan lampu TL atau lampu lainnya. Tingkat pencahayaan LED dalam ruangan memang tak lebih terang dibandingkan lampu neon, inilah mengapa LED dianggap belum layak dipakai secara luas. Untungnya para ilmuwan di University of Glasgow menemukan cara untuk membuat LED bersinar lebih terang. Solusinya adalah dengan membuat lubang mikroskopis pada permukaan LED sehingga lampu bisa menyala lebih terang tanpa menggunakan tambahan energi apapun. Pelubangan tersebut menerapkan sistem nano-imprint litography yang sampai saat ini proyeknya masih dikembangkan bersama-sama dengan Institute of Photonics.
Sementara ini beberapa jenis lampu LED sudah dipasarkan oleh Philips. Anda bisa menemui beberapa model lampu LED bergaya bohlam yang hadir dalam warna putih susu dan juga warna-warni. Daya yang diperlukan lampu jenis ini hanya sekitar 4-10 watt saja dibandingkan lampu neon sejenis yang mencapai 12-20 watt. Jika dihitung secara seksama memang bisa diakui bahwa lampu LED menggunakan daya yang lebih hemat daripada lampu TL.

LED sebagai Sumber Cahaya Masa Depan

     Sumber cahaya dari waktu ke waktu semakin berkembang, mulai dari penemuan lampu pijar oleh Edison dan dalam waktu yang hampir bersamaan ditemukan juga lampu fluorescence (TL) dan merkuri. Saat ini ada beberapa jenis lampu yang digunakan manusia untuk berbagai keperluan, yaitu lampu pijar, TL, LED, Merkuri, Halogen, Sodium dan sebagainya. Namun masih ada kekurangan pada lampu generasi pertama sehingga lampu terus dikembangkan agar bisa menghasilkan cahaya yang terang, memberikan warna yang bagus, hemat energi, portable (mudah dibawa) dan lain sebagainya. Yang paling menarik dari beberapa jenis lampu adalah LED.

LED Sebagai Dioda Semikonduktor

     Light Emitting Diode (LED) merupakan jenis dioda semikonduktor yang dapat mengeluarkan energi cahaya ketika diberikan tegangan.

Struktur Dasar LED 

Semikonduktor merupakan material yang dapat menghantarkan arus listrik, meskipun tidak sebaik konduktor listrik. Semikonduktor umumnya dibuat dari konduktor lemah yang diberi ‘pengotor’ berupa material lain. Dalam LED digunakan konduktor dengan gabungan unsur logam aluminium-gallium-arsenit (AlGaAs). Konduktor AlGaAs murni tidak memiliki pasangan elektron bebas sehingga tidak dapat mengalirkan arus listrik. Oleh karena itu dilakukan proses doping dengan menambahkan elektron bebas untuk mengganggu keseimbangan konduktor tersebut, sehingga material yang ada menjadi semakin konduktif.

Proses Pembangkitan Cahaya pada LED
     Cahaya pada dasarnya terbentuk dari paket-paket partikel yang memiliki energi dan momentum, tetapi tidak memiliki massa. Partikel ini disebut foton. Foton dilepaskan sebagai hasil pergerakan elektron. Pada sebuah atom, elektron bergerak pada suatu orbit yang mengelilingi sebuah inti atom. Elektron pada orbital yang berbeda memiliki jumlah energi yang berbeda. Elektron yang berpindah dari orbital dengan tingkat energi lebih tinggi ke orbital dengan tingkat energi lebih rendah perlu melepas energi yang dimilikinya. Energi yang dilepaskan ini merupakan bentuk dari foton. Semakin besar energi yang dilepaskan, semakin besar energi yang terkandung dalam foton.

     Pembangkitan cahaya pada lampu pijar adalah dengan mengalirkan arus pada filamen (kawat) yang letaknya ada ditengah-tengah bola lampu dan menyebabkan filamen tersebut panas, setelah panas pada suhu tertentu (tergantung pada jenis bahan filamen), filamen tersebut akan memancarkan cahaya. Namun karena pada lampu pijar yang memancarkan cahaya adalah filamen yang terbakar, tapi jika suhu pada filamen melewati batas kemampuan filamen untuk menahan panas, akan mengakibatkan filamen lampu pijar sedikit demi sedikit meleleh dan selanjutnya putus sehingga lampu pijar tidak akan bisa memancarkan cahaya lagi. Umur dari lampu pijar kurang lebih sekitar 2000 jam. Sedangkan pada lampu flurescence atau lampu TL, proses pembangkitan cahaya hanya memanfaatkan ionisasi gas dalam tabung lampu lalu diberikan beda potensial diantara kedua ujung tabung lampu TL sehingga mengakibatkan loncatan-loncatan elektron dari ujung yang satu ke ujung yang lain dan saat terjadi loncatan elektron bersamaan dengan dipancarkannya cahaya dari loncatan tersebut. Kekurangan dari lampu TL adalah jika gas yang ada dalam tabung habis, maka cahayanya tidak bisa dipancarkan lagi. Umur dari lampu TL relatif lebih lama daripada lampu pijar.

     Ketika sebuah dioda sedang mengalirkan elektron, terjadi pelepasan energi yang umumnya berbentuk emisi panas dan cahaya. Material semikonduktor pada dioda sendiri menyerap cukup banyak energi cahaya, sehingga tidak seluruhnya dilepaskan. LED merupakan dioda yang dirancang untuk melepaskan sejumlah banyak foton, sehingga dapat mengeluarkan cahaya yang tampak oleh mata. Umumnya LED dibungkus oleh bohlam plastik yang dirancang sedemikian sehingga cahaya yang dikeluarkan terfokus pada suatu arah tertentu.
     
     Setiap material hanya dapat mengemisikan foton dalam rentang frekuensi sangat sempit. LED yang menghasilkan warna berbeda terbuat dari material semikonduktor yang berbeda pula, serta membutuhkan tingkat energi berbeda untuk menghasilkan cahaya. Misalnya AlGaAs - merah dan inframerah, AlGaP – hijau, GaP - merah, kuning dan hijau.

LED sebagai sumber cahaya

     Lampu pijar lebih murah tapi juga kurang efisien dibanding LED. Lampu TL lebih efisien daripada lampu pijar, tapi butuh tempat besar, mudah pecah dan membutuhkan starter atau rangkaian ballast yang terkadang terdengar suara dengungnya.

     LED mempunyai beberapa keunggulan dibandingkan dengan lampu pijar konvensional. LED tidak memiliki filamen yang terbakar, sehingga usia pakai LED jauh lebih panjang daripada lampu pijar, LED tidak memerlukan gas untuk menghasilkan cahaya. Selain itu bentuk dari LED yang sederhana, kecil dan kompak memudahkan penempatannya. Dalam hal efisiensi, LED juga memiliki keunggulan. Pada lampu pijar konvensional, proses produksi cahaya menghasilkan panas yang tinggi karena filamen lampu harus dipanaskan. LED hanya sedikit menghasilkan panas, sehingga porsi terbesar dari energi listrik yang ada digunakan untuk menghasilkan cahaya dan membuatnya jauh lebih efisien.

     RGB (Red Green Blue) LED atau LED yang bisa mengeluarkan warna yang dipancarkan lebih dari satu warna sehingga memungkinkan aplikasi LED yang semakin luas, khususnya menambah keindahan dalam dunia desain interior dan eksterior.
Dalam terminologi teknik pencahayaan, LED dapat dikatakan memiliki tingkat efisiensi luminus (cahaya) atau efikasi yang tinggi, karena perbandingan banyaknya energi cahaya yang dikeluarkan LED dengan besarnya daya listrik yang dikonsumsinya cukup tinggi jika dibandingkan dengan lampu pijar konvensional.

     Salah satu contoh produk dari LED adalah LedVision yang dikeluarkan oleh Philips sebagai traffic light (lampu lalu lintas) yang tersusun dari ribuan LED yang dipasangkan pada lampu lalu lintas dengan umur (life time) mencapai 100.000 jam atau sekitar 10 tahun lebih sehingga efektif dalam mengurangi biaya perawatan.LedVision beroperasi pada tegangan rendah dan arus yang lebih kecil sehingga bisa menghemat sampai 90% energi listrik yang dikonsumsi oleh lampu pijar (yang sekarang banyak digunakan) dan umurnya 10 kali lebih panjang.

     LED dengan cahaya monokromatiknya memiliki keunggulan kekuatan yang besar lebih dari cahaya putih ketika warna yang spesifik diperlukan. tidak seperti cahaya putih tradisional, LED tidak membutuhkan lapisan atau diffuser yang banyak mengabsorpsi cahaya yang dikeluarkan. cahaya LED mempunyai sifat warna tertentu, dan tersedia pada range warna yang lebar. salah satunya yang baru-baru ini warnanya diperkenalkan adalah emerald green (bluish green, panjang gelombangnya kira-kira 500nm) yang cocok dengan persyaratan sebagai sinyal lalu lintas dan cahaya navigasi. Cahaya LED kuning adalah pilihan bagus karena mata manusia sensitif pada cahaya kuning (kira-kira yang dipancarkan 500lm/watt).
     
     Kelebihan LED dari lampu yang ada sekarang (lampu pijar, TL,dll) yaitu dalam hal efisiensi energi dan umur yang panjang menjadikan LED sangat berpotensi untuk dijadikan sumber pencahayaan pengganti lampu di masa depan. Kemajuan teknologi mungkin akan mengurangi biaya sehingga LED bisa menjadi idola sebagai lampu dimasa depan.